mytitle

Monday, May 14, 2012

PUISI CINTA
Semacam rindu, maka hujan adalah derai terakhir yang kau lukis pada larik-larik puisimu.
Adakah yang lebih kucintai selain kamu, hingga aku lupa mencintai aku sendiri.
Sendiri ku berbalut sepi, hanya ditemani rinai kecil yg menetes lembut di pipi. Hati tak lagi di sini, sejak cinta pergi.
Aku dan malam ini adalah satu. Aku tanpamu adalah RINDU  .
Dan segenap kata telah kuramu, mencoba menggelitik hatimu nan kaku, agar cinta meresap ke kalbumu.
Bagaimana kau kan menuai cinta, jika yg kau tanam adalah benih duka?.
Ini kalbu berabu warna, siramilah dengan mertajiwamu, biar cinta kembali bersemi.
Aku nyalakan pijar-pijar di sekelilingku untuk menghangatkan kerinduanku padamu.
Sudahlah, biarkan saja pintu itu terbuka, biarkan rindu itu merasuk, dan aku yang rasakan gigilnya .
Berbisik ku dengan sehelai daun di sebelah, menyuarakan kata rindu yg semakin lama semakin memekik.
Akulah derita yang sirna ketika kau datang. Sebut saja aku cinta, sekarang.
Ibarat karang di tengah lautan lepas yg tak pernah goyah oleh hempasan badai. Bahagia kan datang pada jiwa yg baik .
Sedangkan aku adalah denyut nadi & engkau adalah detak jantung. Bagaimana nadi akan berdenyut jika jantung tak lagi berdetak?
mimpi mimpiku terlalu perih, menahan rindu dari semua canda candamu, yang engkau tinggalkan di dadaku  .
Aku mencintaimu diantara puing-puing resah yang memayungi rindu dan menghempas dalam gelisah .
Akulah sebait; puisi rindu yg belum terbaca olehmu, jika kau temukanku ejalah aku sebagai satu kata,CINTA .

2 comments: